Rabu, 27 Januari 2016

apa itu RAILFANS?

RAILFANS - Apa itu Railfans ?

Setelah beberapa postingan yang lalu membahas hal - hal yang menyangkut teknis, sekarang kita slowdown dulu yuk, bahas yang ringan-ringan biar rilex.


Layaknya Artis, Kereta Api ternyata juga mempunyai penggemar...yaitu mereka yang disebut dengan RAILFANS. RAILFANS dapat didefinisikan sebagai orang yang suka dan tertarik akan segala hal yang berhubungan dengan Kereta Api. Sebenarnya istilah ini belum lama muncul. Penggemar Kereta Api sebenarnya sudah ada sejak jaman dulu, namun mereka tidak mempunyai sebutan atau nama. Kemudian, sekitar tahun 2008-2009, saat penggemar Kereta Api semakin booming, muncul istilah RAILFANS. Sehingga pada saat sekarang, orang yang suka Kereta Api disebut sebagai RAILFANS. RAILFANS berasal dari kata "RAIL" yang berarti Rel dan "FANS" yang berarti Penggemar. Tapi jangan langsung diartikan sebagai Penggemar Rel loh ya..masa suka nya liat Rel?? ya enggak lah, yang disukai itu obyeknya yaitu kendaraan yang berjalan di atas Rel. Di Luar Negeri Railfans juga disebut sebagai Rail / Train Enthusias.

Menjadi seorang Railfans itu tidak hanya sebatas suka melihat kereta atau suka memfoto Kereta Api, melainkan hal - hal yang masih ada kaitannya dengan Kereta Api. Bisa saja seorang Railfans ( biasa disingkat sebagai "RF" ) mempunyai kegemaran mengoleksi pernak - pernik Kereta, membaca artikel atau berita tentang Kereta Api atau mempelajari ilmu - ilmu kereta Api. Sekarang ini Railfanning bisa dianggap sebagai salah satu Hobby yang tentu sangat mengasyikan. Dengan majunya teknologi informasi dan media sosial via Internet, para Railfans bisa menemukan teman-temannya dan kemudian menjalin komunikasi rutin dalam suatu grup atau komunitas dalam dunia maya atau nyata. Kalo jaman dahulu, Railfan kadang dicap orang "aneh". Hafal jadwal KA atau hafal nama kereta saja sudah di cap aneh sama teman-teman di lingkungannya. Namun sekarang para Railfan sudah bisa berkumpul dan saling berbincang menceritakan pengalaman atau share info. Bahkan dengan bantuan media sosial dan internet sekarang para Railfan sudah membentuk beberapa komunitas maupun grup baik dalam bentuk forum, grup diskusi dalam media sosial seperti face book, bahkan dengan aplikasi smartphone seperti WhatsApp dll. Selain di dunia maya, para Railfan juga sudah membentuk beberapa organisasi atau komunitas Railfans baik dalam lingkup regional atau bahkan skala nasional.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apa saja sih kegiatan yang sering dilakukan oleh seorang Railfan ?
Sebetulnya banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh seorang Railfan. Tentu saja kegiatan ini masih ada hubungannya dengan Kereta Api. Berikut beberapa kegiatan yang sering dilakukan oleh para Railfans khususnya di Indonesia :

1. Hunting
Jika kita lihat atau bertemu artis yang kita kagumi, bukankah kita ingin mengabadikan dia melalui jepretan kamera bukan? , dan tentu ini juga berlaku bagi Railfans yang senang melihat kereta, mereka tentu akan berusaha memfotonya . Hal ini lah yang mendasari berkembangnya fotografi kereta di kalangan Railfans. Fotografi merupakan kegiatan yang paling umum dilakukan oleh para Railfans. Apalagi sekarang semakin banyak kamera dengan harga murah dan juga kamera handphone yang semakin bagus.Kalo pengen tau seluk beluk soal fotografi kereta, bisa kok kunjungi blog fotografi dari salah satu Railfans senior yaitu di : indorailphoto.blogspot.com
Hunting adalah kegiatan  berburu foto kereta api. Kenapa dikatakan hunting ?? karena Kereta Api merupakan obyek yang dinamis begitu juga dengan latar belakangnya, sehingga bisa dikatakan bersifat one moment only. Sangat sulit untuk mengulang foto kereta dengan kondisi yang sama baik posisi kereta atau latarnya ( Hal ini berlaku umum untuk memfoto kendaraan yang bergerak ). Tiap kereta yang lewat, kesempatan untuk mengambil foto kereta tersebut hanya selama sang kereta melintas dalam jangkauan kamera atau sang pengambil foto.Apabila gagal, maka harus menunggu kereta selanjutnya. Para Railfans akan selalu berusaha membidikkan kamera mereka sebaik mungkin terhadap kereta yang mereka incar. Apalagi jika ada kereta yang tidak biasa seperti rangkaian yang unik atau kereta dengan perjalanan yang tidak biasa atau disebut KLB ( Kereta Luar Biasa ) seperti saat Uji jalan kereta baru. Hunting dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok. Sebenarnya Hunting dapat dilakukan disepanjang rel kereta dengan tetap memperhatikan faktor keamanan. Namun sekarang, di Stasiun ada aturan yang terkadang membuat para Railfans sulit untuk bisa Hunting foto Kereta Api, walau sebenarnya semua itu dilakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama termasuk bagi sang Railfans sendiri.
Gambar 1. Kegiatan Hunting Bareng

2. Gathering
Gathering pada dasarnya adalah berkumpul. Setelah saling berinteraksi di media sosial, para Railfans biasanya akan melakukan acara kumpul - kumpul untuk bisa sekedar bertemu, ngobrol, berkenalan dengan teman sesama Railfans yang selama ini dikenal di media sosial, atau bisa juga dengan tujuan tertentu misal merayakan tahun baru atau mengadakan acara tertentu. Gathering bisa berskala regional, misal dalam lingkup kota dan beberapa kota disekitarnya atau satu propinsi, dan bisa juga berskala nasional yang bisa disebut sebagai gathering akbar, dimana para Railfans berdatangan dari berbagai kota di pulau jawa bahkan dari luar pulau jawa alias dalam satu negara. Dalam gathering, biasanya para Railfans akan saling bercerita dan share pengalaman mereka. Dengan Gathering, maka akan para Railfans akan memperbanyak teman dan sekaligus memperkuat persaudaraan diantara mereka. Gathering akbar/besar/nasional, tidak sering di adakan tiap bulan, mengingat di butuhkan koordinasi dan juga kepanitian untuk mengurus semua hal yang berkaitan dengan acara. Biasanya gathering besar diadakan saat moment tertentu seperti perayaan tahun baru.

Gambar 2. Sesi Foto yang biasa dilakukan setelah acara Gathering
3. Joyride
Railfans senang melihat kereta. Akan lebih senang lagi jika mereka naik dan menikmati perjalanan dengan kereta api. Oleh karena itu sebagian Railfans melakukan kegiatan yang disebut dengan Joyride. Joyride Kereta Api adalah perjalanan menggunakan kereta api dengan tujuan menikmati perjalanan naik kereta itu sendiri tanpa ada agenda atau tujuan lain. Para Railfans biasanya melakukan Joyride dengan perjalanan PP atau Pulang pergi. Terkadang para RF hanya mampir sebentar di penginapan atau numpang di rumah teman hanya sekedar melepas lelah atau bahkan sekedar menunggu perjalanan balik. Ada juga Railfans yang melakukan perjalan PP tanpa menginap atau mampir, atau istilahnya non stop. bahkan ada Railfans yang melakukan Joyride mengelilingi pulau jawa naik kereta tanpa berhenti alias terus bersambung dan tidak mampir atau singgah di kota antara. Joyride seperti itu jelas membutuhkan fisik prima dan juga dompet yang prima juga, karena jelas membutuhkan dana yang tidak sedikit, apalagi jika naik kereta kelas bisnis atau eksekutif. Kebetulan penulis juga salah satu Railfans yang suka melakukan joyride. Pengalaman penulis adalah melakukan joyride dengan rute yang terbilang jauh yaitu Dari Kota Madiun ke jakarta, bersambung Bandar Lampung ( Propinsi lampung ) kemudian lanjut ke Prabumulih ( Sumsel ), lanjut lagi ke Lubuklinggau ( Sumsel ) kemudian ke Palembang dan balik ke bandar lampung, jakarta dan kembali ke Madiun. Butuh waktu 4 hari 4 malam untuk menuntaskan perjalan Joyride tersebut dan tiap malam penulis tidur di kereta serta di bis/kapal laut ( saat menyebrangi selat sunda ).

Gambar 3. Joyride Kereta Api sembari menjepret Kereta Api lainnya

4. Tracking / Mblusukan
Tidak banyak Railfans yang sering atau suka melakukan kegiatan yang satu ini. ya Karena memang di butuhkan stamina dan ketahanan tubuh ekstra. Tracking adalah kegiatan berjalan menyusuri rel kereta api terutama jalur yang sudah non aktif. Kenapa kok di rel non aktif?? soalnya menurut UU no 23 tahun 2007, rel adalah area steril dan terlarang, jadi berjalan di atas rel ( yang masih aktif ) sebenarnya tidak diperbolehkan. Kecuali kita menyusuri di samping rel dan di luar batas aman rel. Apabila rel non aktif tersebut sudah hampir tak berbekas dan melalui daerah pemukiman, ladang atau hutan maka tracking ini bisa disebut sebagai Mblusukan. Tracking pada dasarnya di lakukan dengan cara berjalan kaki, walau bisa dilakukan dengan naik sepeda motor. namun jalan kaki ini lah yang menguras energi dan dibutuhkan stamina yang prima.

Gambar 4. Mblusukan, menelusuri jalur non aktif / mati

5. Miniatur / Kereta Model
Jika Tracking membutuhkan stamina dan tubuh yang kuat, maka yang satu ini justru kebalikannya...butuh dana yang kuat, hehe. Untuk bisa membeli suatu miniatur kereta apalagi dengan tipe dinamis atau bisa berjalan kita harus merogoh kocek hingga jutaan rupiah. Belum termasuk membeli perlengkapan dan pernak perniknya seperti rel, alat kontrol, miniatur rumah dsb. Oleh karena itu, Tidak begitu banyak Railfans yang melakukan kegiatan ini, walau pada dasarnya hampir setiap Railfans ingin mempunyai miniatur kereta favorit mereka. Akhir-akhir ini sudah banyak produsen kereta miniatur yang membuat model kereta api indonesia. Mulai dari Lokomotif, Kereta penumpang, Gerbong barang, semua bahkan bisa persis dengan Kereta Api asli yang ada dan beroperasi di Indonesia. Tertarik dengan kegiatan ini?? siapkan dana mulai sekarang juga :D

Gambar 5. Kereta Api model

Mungkin itu beberapa kegiatan yang sering atau umum dilakukan oleh para Railfans di Indonesia ( tentunya selain nongkrong dan liat kereta api hilir mudik, heheehe, kalo itu sih memang udah naluri dasar Railfans ), yang bisa saya ulas kali ini. Mungkin masih banyak lagi kegiatan lain yang dilakukan para Railfans untuk menyalurkan hobinya tersebut. Ternyata menjadi seorang Railfans itu ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan tergantung situasi dan kondisi yang ada.
Enjoy your Railfanning :D

LOKOMOTIF CC206 BATCH PERTAMA

Lokomotif CC 206


 Lokomotif CC206 adalah lokomotif terbaru PT Kereta Api Indonesia (Persero) buatan General Electric (GE) Transportation, Amerika Serikat. Lokomotif ini memiliki 2 bogie dengan konfigurasi 0-6-6-0 atau C-C (UIC: Co'Co'), yaitu 3 as roda penggerak untuk setiap bogie.

     Perbedaan dengan lokomotif diesel elektrik GE lainnya dengan jenis yang sama adalah lokomotif ini memiliki 2 kabin masinis di ujung muka dan belakang seperti halnya lokomotif di Eropa pada umumnya. Lokomotif CC206 diperuntukkan untuk angkutan barang dan penumpang di Pulau Jawa
     Lokomotif CC206 lebih canggih dibandingkan lokomotif GE sebelumnya, dengan tenaga lebih besar dan tingkat emisi gas buang lebih rendah. Mengingat berat lokomotif ini 90 ton dengan beban gandar sebesar 15 ton, maka jalur rel di Jawa juga disesuaikan untuk mengakomodir lokomotif ini.

Sejarah kedatangan

    Awal mula lokomotif berkabin ganda dapat dilacak dari keberadaan lokomotif-lokomotif yang sudah berpredikat simbah seperti CC200, BB301, BB304, dan BB305 model CFD. Namun, semua lokomotif itu sudah berumur lebih dari 30-40 tahun dan banyak dilakukan pengafkiran atau perucatan terhadap lokomotif itu (apalagi CC200 sudah berumur di atas 60 tahun dan seluruh BB305 telah dirucat). Lokomotif berkabin ganda tersebut didesain agar tidak terus-menerus diputar di pemutar rel (turntable) sebelum beroperasi menarik kereta ekspres.
    Pada dekade 2000-2010-an, ide muncul dalam diri perusahaan KAI, bagaimana jika KAI memiliki lokomotif yang kuat, berkabin ganda, dan dilengkapi teknologi komputer semacam BrightStar Sirius yang sebelumnya ada pada lokomotif CC204, juga memiliki layar display canggih. Selain itu, dengan berkabin ganda, lokomotif itu tidak perlu lagi diputar di atas pemutar rel. Akhirnya, ide pemesanan lokomotif CC206 ke GE muncul pada tahun 2010 untuk menambah jajaran armada PT KAI dan akan digunakan untuk angkutan barang di Pulau Jawa.
    Untuk mewujudkan hal tersebut, pada tahun 2012 dipesanlah lokomotif CC206 (saat itu diberi model CM20EMP) sebanyak 100 unit ke GE Transportation tanpa bogie. Bogie dirakit oleh PT Barata Indonesia (Persero). Sesudah sampai di pelabuhan Tanjung Priok, loko-loko itu akan dibawa ke Balai Yasa Yogyakarta untuk pasang bogie. Pada tahun 2014 ini lokomotif CC206 akan didatangkan lagi dengan jumlah 50 unit dan diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok mulai pertengahan tahun 2014. Dengan tibanya lokomotif CC206 generasi (batch) II, akan ada 150 unit CC206, yang jumlahnya melebihi CC201 (144 unit, 130 beroperasi, 7 dijadikan CC204, 7 rusak).

Desain, mesin, spesifikasi, perangkat elektronik, dan kelebihan

Desain bentuk lokomotif

 CC206 dibuat saat PT KAI membutuhkan lokomotif double-cab, maka GE membuat lokomotif double-cab ini dengan desain yang mirip beberapa lokomotif GE baik itu di Indonesia maupun bukan. Desain kepala dan bodi CC206 sangat mirip dengan salah satu lokomotif GE yaitu British Rail Class 70 seri GE PowerHaul yang beroperasi di Britania Raya, tetapi CC206 menggunakan 2 kaca depan, yang mengikuti lokomotif CC203. Sedangkan lampu lokomotifnya masih mengikuti desain lok GE sebelumnya yang beroperasi di Indonesia. Bentuk pintu masuk kabinnya mirip dengan yang ada di CC203.

Mesin, spesifikasi lokomotif, dan perangkat elektronik

   Mesin lokomotif CC206 adalah GE 7FDL-8 versi terbaru yang emisinya setingkat dengan emisi lokomotif Dash-9 di Amerika Serikat, dengan daya mesin sebesar 2250 daya kuda, setara dengan tenaga keluaran lokomotif CC202, dan 100 daya kuda lebih tinggi dari tenaga keluaran lokomotif CC203 (2150 daya kuda). Sedangkan untuk perangkatelektroniknya menggunakan komputer GE BrightStar™ Sirius yang dipadukan dengan layar monitor GE Integrated Function Display (GE IFD)seperti yang ada di lokomotif Dash-9. Lokomotif ini juga menggunakanklakson yang berbeda dari lokomotif sebelumnya, yang membuat lokomotif ini dijuluki "Si Puongs".

Alokasi

    Lokomotif CC206 ditempatkan di hampir seluruh dipo induk yang ada di Pulau Jawa untuk angkutan barang maupun penumpang. Hanya Dipo Induk Madiun dan Dipo Induk Jember yang tidak memiliki lokomotif CC206. CC206 mulai ditugaskan membawa KA penumpang terutama KA penumpang dengan rangkaian panjang dan KA penumpang yang di perjalanan harus memutar lokomotif untuk berbalik arah sejak dimutasinya lokomotif CC204 generasi kedua ke PulauSumatera. Sebelumnya, CC206 hanya berdinas sebagai lokomotif penghela KA barang saja.
   Kini, mayoritas lokomotif CC206 berada di Dipo Lokomotif Sidotopo, Surabaya. Terdapat 38 lokomotif CC206 di sana. CC206 sebagian besar berada di Sidotopo karena dipo ini memiliki banyak lok CC201 generasi pertama yang (mungkin saja) akan pensiun, maka CC206 didatangkan untuk menggantinya.

Insiden

  •    Pada tanggal 12 September 2013, terjadi kebakaran di permukiman penduduk, di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Akibatnya, lokomotif CC206 13 16 ikut terbakar. Dikisahkan, api berasal dari belakang rumah warga yang sedang memasak lalu ditinggal. Kemudian api berkobar menjilat sepeda motor Honda Supra yang terparkir 2 meter dari kompor.
     
    Api melahap seluruh dapur. Karena letak dapur berada 2 meter dari rel KA menuju Depo Pertamina, api pun ikut membakar lokomotif CC206 13 16 yang langsir kereta api angkutan BBM Pertamina. Akibatnya, lokomotif hangus terbakar. Seluruh korban mengalami luka di kaki dan muka.

  •     Pada tanggal 4 April 2014, pukul 18.30 WIB, kereta api Malabar anjlok di km 224, Kampung Terung, RT 005 RW 009, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, yang disebabkan karena rel KA tergerus longsor. Akibatnya, dua gerbong eksekutif, K1 0 67 27 dan K1 0 67 22 beserta lokomotif CC206 13 55 terperosok lalu keluar rel. Akibat beratnya medan, evakuasi lokomotif CC206 13 55 terhambat.

  •    Pada tanggal 4 Mei 2014, lokomotif CC206 13 69 beserta gerbong pembangkit (P 0 08 01) yang menarik kereta api Bogowonto terguling setelah menabrak truk kontainer di Cirebon, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa, namun masinis dan beberapa penumpang terluka. Kejadian ini menyebabkan jadwal kereta terhambat dan evakuasi berjalan sulit karena bobot CC206 yang berat.

lokomotif cc206 batch II

SHARE
2 lokomotif terbaru KAI, CC 206 114 (CC 206 15 14) dan CC 206 112 (CC 206 15 12) di stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara
Rabu (31/12), 5 unit lokomotif diesel elektrik CC 206 buatan tahun 2015 (batch ke-2) dipindahkan dari dipo lokomotif Jatinegara ke stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara. 5 unit lokomotif anyar milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini akan dialokasikan untuk berdinas di Divisi Regional (Divre) III Sumatera Selatan. Keberangkatan 5 unit lokomotif ini adalah pengiriman pertama dari rencana keseluruhan pengiriman 39 unit lokomotif CC 206 batch ke-2 ke Divre III.
5 unit lokomotif CC 206 terbaru yang telah siap dikirim ini diantaranya bernomor seri CC 206 112 (CC 206 15 12), CC 206 113 (CC 206 15 13), CC 206 114 (CC 206 15 14), CC 206 115 (CC 206 15 15) dan CC 206 116 (CC 206 15 16). Kelimanya telah tiba di Jakarta sejak beberapa hari lalu dan telah selesai menjalani perakitan bogie, berbagai uji coba statis dan dinamis baik internal maupun sertifikasi, serta persiapan dan inspeksi menyeluruh di Balai Yasa Yogyakarta dan dipo lokomotif Jatinegara sebelum dikirimkan ke pelabuhan Tanjung Priok untuk menyebrang ke pulau Sumatera.
DSC_3065
5 unit lokomotif CC 206 batch 2 di stasiun Tanjung Priuk (31/12)
Lokomotif CC 206 buatan General Electric (GE) Transportation, Amerika Serikat ini dipesan KAI sebanyak 150 unit, dimana 100 unit lokomotif CC 206 batch ke-1 dengan nomor seri CC 206 01 s/d CC 206 100 (CC 206 13 01 s/d CC 206 13 100) telah tiba di Indonesia sejak tahun 2013 lalu dan dialokasikan di seluruh penjuru pulau Jawa untuk berdinas menarik kereta api angkutan penumpang maupun barang. 50 unit lokomotif CC 206 berikutnya (batch ke-2) direncanakan tiba di Indonesia dalam rentang waktu tahun 2015-2016 dan sampai akhir tahun 2015 sudah tiba di Indonesia sebanyak 39 unit lokomotif. Sejak November 2015 lalu, 11 unit diantaranya dengan nomor seri CC 206 101 s/d CC 206 111 (CC 206 15 01 s/d CC 206 15 11) telah memulai operasinya di pulau Jawa. (Baca juga : Lokomotif CC 206 Kedatangan Tahun 2015 Mulai Beroperasi)
DSC_3079
CC 206 111 (CC 206 15 11), salah satu lokomotif CC 206 batch 2 yang berdinas di pulau Jawa
Dengan dikirimnya 5 unit lokomotif CC 206 pada kesempatan pertama dari program 39 unit lokomotif CC 206 untuk beroperasi di Divre III Sumatera Selatan, masih tersisa 34 unit lokomotif lagi yang akan dikirimkan secara bertahap dalam beberapa kesempatan pengiriman dari pulau Jawa, guna memenuhi kebutuhan armada di bagian selatan tanah Andalas. 23 Unit diantaranya dengan nomor seri CC 206 117 s/d CC 206 139 (CC 206 15 17 s/d CC 206 15 39) yang sudah tiba di Indonesia tengah menjalani beberapa tahapan uji coba statis dan dinamis serta berbagai persiapan sebelum menyusul dikirim ke Sumatera.

lokomotif cc205

CC205. Lokomotif Terbaru dan Tercanggih Milik PT.KAI

Dimensi CC205
Dimensi CC205
Buat penyegaran, sekali-kali saya akan menulis artikel diluar kendaraan bermotor. Yah masih ada hubungannya dengan benda yang bermesin dan beroda sih. Karena memang saya sangat tertarik dengan hal-hal yang seperti itu.
Well, baru-baru ini PT.KAI (Kereta Api Indonesia) persero, mengoperasikan sebuah lokomotif canggih terbaru yang diberi kode CC205. Nggak heran jika banyak orang yang menjuluki CC205 ‘si pesek’, karena memang jika diterawang beneran pesek sih xixixixi…
CC205 berdinas di Indonesia, tepatnya di DIVRE III (Sumatera Selatan) semenjak November 2011. Tugasnya adalah menarik rangkaian batubara. Hmmmm sayang sekali, karena saya ingin sekali melihat CC205 berada di pulau Jawa menarik rangkaian kereta eksekutif. Mungkin untuk menarik rangkaian batubara memerlukan lokomotif yang sangat powerful, merupakan hasil pertimbangan PT.KAI menugaskan CC205 disana.
CC205 di impor utuh dari Kanada. Pembuatnya adalah General Motor. Lokomotif ini memiliki bobot 108 ton. Mesinnya yang paling bertenaga di antara seluruh armada lokomotif di Indonesia. Walaupun sangat powerful, CC205 diklaim sangat rendah emisi (kira-kira lolos Euro berapa yah hehehe). Memangnya seberapa ampuh sih CC205? Dengan bekal tenaga maksimal mencapai 3000hp, CC205 sanggup menghela hingga 70 gerbong batubara(bener nggak yah istilahnya?) sekali jalan. Ckckckck…mantap sekali.
Jika CC205 memiliki STNK/BPKB, maka kode lengkapnya yang tertera disitu adalah GM-EMD GT38ACE. Artinya adalah:
G : General Purpose (multifungsi)
T : Turbocharger
38 : Mesin EMD710 / 8 silinder / Diesel 2 langkah.
AC : Menggunakan sistem motor AC-AC.
Naahhh, lalu berapa top speed CC205 dengan mesin segede gaban di perutnya? Menurut rilis resmi GM, CC205 sanggup digeber mentok hingga 80kpj. Lho kok lebih pelan dibanding lokomotif yang beredar di pulau jawa penarik rangkaian kereta eksekutif, yang mampu berlari hingga 100kpj? Maklum, CC205 walaupun bertenaga besar dan canggih namun karakternya adalah sebagai pekerja berat yang lebih mementingkan torsi, bukan peak power (tenaga puncak). Top speed bukanlah hal yang utama.
Layaknya mobil / motor canggih, CC205 menggunakan perangkat elekronik yang terintregasi. Sebuah mikro prosesor tipe EM2000 ditanamkan. Piranti ini mampu mengatur seluruh kinerja lokomotif secara otomatis. Tak cuma itu, berkat mikro prosesor ini semua rekam kinerja lokomotif dapat diunduh ke laptop untuk keperluan setting. Jika ada trouble pun secara otomatis dapat langsung mendeteksi secara akurat. Sangat memudahkan teknisi mengetahui bagian mana yang harus diperbaiki.
Kapan-kapan, kalau sempat main-main ke Sumatera Selatan, mau mampir ke DIVRE III ah. Kepingin liat seperti apa sih penampakan nyata ‘si pesek’ CC205. Semoga terwujud…
*gambar-gambar pinjem dari google
CC205 Sedang Digendong Menuju DIVRE III
CC205 Sedang Digendong Menuju DIVRE III

lokomotif cc204

Halo railway mania, masyarakat pecinta dan pengguna kereta api. Keberadaan lokomotif CC204 di pulau jawa menyisakan 7 (tujuh) lokomotif yakni CC2040301 (20401) sampai dengan CC2040307. Lokomotif CC204 yang tersisa ini sebenarnya bukan asli CC204 melainkan hasil pengembangan dari tim balai yasa Yogyakarta dan General Electric. Intinya upgrade dari CC2014 menjadi CC04. Masalah tenaga dan sistemnya disamakan dengan CC204 asli yang didatangkan dari GE USA.

Daftar Lokomotif CC204 Yang Dimutasi Ke Sumatera

Inilah CC 201 yang di Upgrade menjadi CC204 :

Nomor Asal CC201 Nomor CC204 Sistem Nomor Baru Dipo Induk
CC201 03 CC204 01 CC204 03 01 Jatinegara
CC201 11 CC204 02 CC204 03 02 Jatinegara
CC201 12 CC204 07 CC204 03 07 Sidotopo
CC201 16 CC204 03 CC204 03 03 Yogyakarta
CC201 32 CC204 05 CC204 03 05 Yogyakarta
CC201 37 CC204 04 CC204 03 04 Yogyakarta
CC201 06 CC204 06 CC204 03 06 Yogyakarta

Kemudian di datangkanlah lokomotif CC204 asli dari GE USA pada tahun 2008 silam dengan di beri nomor CC20408. Terus menerus melakukan pembelian lokomotif CC204 hingga pada tahun 2011 silam sebanyak17 unit. Total jumlah lokomotif CC204 yang asli ada 37 unit yang sekarang sudah berdinas di Pulau Sumatera tersebar di Divisi Regional. Tugas utama CC204 di Pulau Jawa dingantikan oleh CC206 yang didatangkan dari GE USA Sebanyak 150 unit, tahun 2013 baru datang 100 unit CC206 dengan penomoran urut satu sampai seratus :

Baca Juga : Persebaran Lokomotif CC206
               
                  Persebaran Lokomotif CC201


Berikut ini daftar lokomotif CC 204 Yang sudah di mutasi ke Pulau Sumatera :

Sistem Penomoran Lokomotif Lama Sistem Penomoran Lokomotif Baru
CC204 08 CC204 08 01
CC204 09 CC204 08 02
CC204 10 CC204 08 03
CC204 11 CC204 08 04
CC204 12 CC204 08 05
CC204 13 CC204 08 06
CC204 14 CC204 08 07
CC204 15 CC204 08 08
CC204 16 CC204 08 09
CC204 17 CC204 08 10
CC204 18 CC204 10 01
CC204 19 CC204 10 02
CC204 20 CC204 10 03
CC204 21 CC204 11 01
CC204 22 CC204 11 02
CC204 23 CC204 11 03
CC204 24 CC204 11 04
CC204 25 CC204 11 05
CC204 26 CC204 11 06
CC204 27 CC204 11 07
CC204 28 CC204 11 08
CC204 29 CC204 11 09
CC204 30 CC204 11 10
CC204 31 CC204 11 11
CC204 32 CC204 11 12
CC204 33 CC204 11 13
CC204 34 CC204 11 14
CC204 35 CC204 11 15
CC204 36 CC204 11 16
CC204 37 CC204 11 17

lokomotifcc203


           Jika sahabat railfan sempat menyambangi jalur Lampung-Kertapati di Sumatera Selatan (Sumsel), sahabat railfan akan dapat melihat lokomotif hidung miring berwarna merah seperti lokomotif CC 203 atau CC 204 di Jawa. Sepintas lokomotif tersebut sangat mirip dengan CC 203 atau CC 204. Akan tetapi jika diamati dengan seksama nameplate-nya pasti sahabat railfan akan terkaget-kaget, karena lokomotif tersebut adalah lokomotif CC 201. Asli! Dan hanya ada di Sumatera.
          Di Divisi Regional (Divre) III Sumsel , memang ada beberapa lokomotif CC 203. Lokomotif CC 201 unik berhidung miring ala lokomotif CC 203 ini jumlahnya ada 7 unit, yaitu: CC 201 86 R, CC 201 87 R, CC 201 111 R, CC 201 120 R, CC 201 129 R, CC 201 130 R, dan CC 201 137 R. Lokomotif yang dirubah bentuk hidungnya dari menonjol menjadi miring aerodinamis ini karena lokomotif tersebut mengalami kcelakaan berat alias PLH. Alasan lain barangkali karena PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Sumsel tidak kebagian lokomotif sekelas CC 203. Modifikasi hidung miring dilakukan secara bertahap di Balai Yasa Lahat antara tahun 1994 hingga 2001.
          Sebagai catatan, meski PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre III Sumsel tidak memiliki lokomotif CC 203,namun lokomotif buatan General Electric, Amerika Serikat ini, masih bisa ditemukan mondar-mandir antara Niru (Sumsel)- Tarahan (Lampung). Jumlahnya hanya ada 4 unit, dan semuanya milik PT Tanjung Enim Lestari (PT TEL). Keempat lokomotif CC 203 tersebut bernomor 31, 32, 33, dan 34. Meski milik swasta, PT Kereta Api Indonesia (Persero) tetap menjadi operasionalnya. Lokomotif  tersebut kini seragamnya bukan putih bergaris biru lagi, tapi hijau bergaris merah dan kuning.



          Modifikasi hidung miring yang terilhami dari CC 203, juga bertujuan mengurangi hambatan angin untuk meningkatkan kecepatan. Namun tujuan peningkatan ini terasa percuma karena kecepatan kereta api Babaranjang (Batubara rangkaian panjang) saat ini dibatasi maksimalnya 80 km/jam. Modifikasi ini pun dirasakan sedikit menyulitkan masinis. Karena kabin yang sempit dan kaca depan terlalu tinggi, masinis terpaksa mendongak atau mengganjal tempat duduknya ketika sedang menjalankan lokomotif.
          Lokomotif CC 201 hidung miring di Dipo Induk Lokomotif Tanjung Karang seluruhnya dipergunakan untuk dinasan menarik KRD Ruwa Jurai bila mesinnya bermasalah. Sedangkan lokomotif CC 201 hidung miring di Dipo Induk Lokomotif Kertapati seluruhnya dioperasikan untuk kereta penumpang, diantaranya Limeks Sriwijaya, Rajabasa, Sindang Marga, dan Serelo.

lokomotif cc202

Lokomotif CC 202

            CC 202 21                          
Lokomotif CC 202 adalah lokomotif buatan Electro Motive Diesel, Inc. Kanada.
Lokomotif CC 202 digunakan untuk menarik kereta api barang seperti batu bara dan pulp. Lokomotif ini juga digunakan untuk menarik kereta api penumpang. Lokomotif ini hanya terdapat di Sumatera Selatan. Lokomotif ini berjumlah 48 unit dan berada di Dipo Lokomotif Tanjung Karang.
Lokomotif ini pada didatangkan pada masa PJKA sekitar tahun 1986 dan dibeli langsung dari Electro-Motive General MotorsUSA.
Mesin CC 202 adalah EMD 16-645E dengan 16 silinder yang dilengkapi supercharger. Lokomotif ini adalah satu-satunya yang memiliki mesin V16 di Indonesia. Mesin EMD seri 645 adalah mesin terhandal yang pernah dibuat oleh EMD.

Daftar alokasi lokomotif CC 202.
Dipo induk lokomotifNomor Lokomotif
Tanjung Karang (TNK)CC202 01 (CC202 86 01) - CC202 15 (CC202 86 15)
CC202 17 (CC202 90 02) - CC202 30 (CC202 90 15)
CC202 31 (CC202 95 01) - CC202 33 (CC202 95 03)
CC202 34 (CC202 01 01) - CC202 37 (CC202 01 04)
CC202 38 (CC202 02 01) - CC202 39 (CC202 02 02)
CC202 40 (CC202 08 01) - CC202 48 (CC202 08 09)

Data teknis CC 202 (EMD G26MC) : 
Pabrik pembuat                 : Electro Motive Diesel
Tahun pembuatan             : 1986-2009
Body lokomotif                  : Steel
Panjang body                    : 17.678 mm
Lebar body                        : 2.740 mm
Tinggi                                : 3.686 mm
Berat                                 : 108 Ton 
Jarak gardan                     : 3.632 mm
Jarak antar pivot               : 11.404 mm
Kecepatan max                 : 80 km/h
Kompresor                        : Gardner Denver WBO
Tipe mesin                        : GM-EMD 645 E 16V
Jenis mesin                      : 2 langkah, Supercharger
Daya mesin                      : 2250 hp
Jenis motor traksi             : D-29 (DC-DC)
Daya Motor                      : 375 hp
Transmisi                         : Elektrik 
Gear ratio                        : 63:14
Generator                        : AR6 QAD (AC-DC)
Bogie                               : HT-C Bogie
Kapasitas HSD                : 3800 L 
Minyak pelumas              : 920 L
Air pendingin                   : 832 L
Pasir                               : 340 L
Sistem rem                     : Rem udara tekan
Sistem keselamatan       : -
Jenis persambungan      : Automatic coupler AAR No.10A Contour
Lebar track                      : 1067 mm

lokomotif cc201

Profil Lokomotif CC201 
 







 Perusahaan Pembuat
General Electric Amerika Serikat 

Generic Name 
GE U18C 

Klasifikasi Roda penggerak 
CO-CO
Tipe Mesin 
GE 7FDL-8

 Daya Mesin 
1950 HP

 Kecepatan Maksimum 
120 km/h 

Status 
130 Beroperasi,7 Rusak,7 Menjadi CC204

 Berat 
84 ton

 Tahun Pertama Digunakan 
1973

CC201 merupakan lokomotif yang bisa dibilang paling mainstream di Indonesia hampir di seluruh dipo memiliki lokomotif ini. Lokomotif buatan General Electric ini didatangkan untuk menggantikan kerja BB304 dan BB301 yang sudah cukup uzur. Lokomotif ini memiliki 2 Bogie masing masing 3 gandar penggerak,sehingga mampu di operasikan di lintas datar dan pegunungan. 
 2.Alokasi
 Di Indonesia, saat ini ada 130 lokomotif CC201 yang masih beroperasi dari 144 pada awalnya. 7 unit rusak dan 7 unit dijadikan CC204. Terdiri dari:
92 lokomotif CC201 asli
  • 28 lokomotif kedatangan tahun 1977
  • 10 lokomotif kedatangan tahun 1978
  • 34 lokomotif kedatangan tahun 1983
  • 20 lokomotif kedatangan tahun 1992
52 lokomotif CC201 modifikasi BB203
  • 18 lokomotif modifikasi tahun 1989
  • 2 lokomotif modifikasi tahun 1993
  • 2 lokomotif modifikasi tahun 1999
  • 7 lokomotif modifikasi tahun 2004
Sisanya belum diketahui pasti tahun modifikasinya, namun pada plat nomornya tertulis "CC 201 83 xx".
Lokomotif CC201 hampir terdapat di semua dipo induk, dipo-dipo itu antara lain sebagai berikut.
Alokasi Lokomotif CC201
Dipo IndukLokomotif
JatinegaraCC201 68 (no. baru: CC201 83 30), CC201 102 (no. baru: CC201 92 12), CC201 103 (no. baru: CC201 92 13), CC201 104 (no. baru: CC201 92 14), CC201 105 (no. baru: CC201 92 15), CC201 106 (no. baru: CC201 92 16), CC201 107 (no. baru: CC201 92 17), CC201 108 (no. baru: CC201 92 18), CC201 109 (no. baru: CC201 92 19), dan CC201 110 (no. baru: CC201 92 20)
Tanah AbangCC201 38 (no. baru: CC201 78 06), CC201 39 (no. baru: CC201 83 01), CC201 73R (no. baru: CC201 89 01), CC201 74R (no. baru: CC201 89 02), CC201 75R (no. baru: CC201 89 03), CC201 77R (no. baru: CC201 89 05), CC201 78R (no. baru: CC201 89 06), CC201 79R (no. baru: CC201 89 07), dan CC201 80 (no. baru: CC201 89 08)
BandungCC201 93 (no. baru: CC201 92 03), CC201 94 (no. baru: CC201 92 04), CC201 95 (no. baru: CC201 92 05), CC201 97 (no. baru: CC201 92 07), CC201 99 (no. baru: CC201 92 09), dan CC201 100 (no. baru: CC201 92 10)
CirebonCC201 22 (no. baru: CC201 77 17), CC201 23 (no. baru: CC201 77 18), CC201 24 (no. baru: CC201 77 19), CC201 25 (no. baru: CC201 77 20), CC201 26R (no. baru: CC201 77 21), CC201 27 (no. baru: CC201 77 22), CC201 28 (no. baru: CC201 77 23), CC201 29 (no baru: CC201 78 01)
Semarang PoncolCC201 67 (no. baru: CC201 83 29), CC201 69 (no. baru: CC201 83 31), CC201 71 (no. baru: CC201 83 33), CC201 72 (no. baru: CC201 83 34), CC201 142R (no. baru: CC201 04 05), CC201 143R (no. baru: CC201 04 06), dan CC201 144R (no. baru: CC201 04 07)
PurwokertoCC201 49 (no. baru: CC201 83 11), CC201 51 (no. baru: CC201 83 13), CC201 52 (no. baru: CC201 83 14), CC201 53 (no. baru: CC201 83 15), CC201 54 (no. baru: CC201 83 16), CC201 55 (no. baru: CC201 83 17), CC201 56 (no. baru: CC201 83 18), CC201 57 (no. baru: CC201 83 19), CC201 58 (no. baru: CC201 83 20), CC201 59 (no. baru: CC201 83 21), CC201 60 (no. baru: CC201 83 22), CC201 61 (no. baru: CC201 83 23), CC201 62 (no. baru: CC201 83 24), CC201 63 (no. baru: CC201 83 25), CC201 64 (no. baru: CC201 83 26), CC201 65 (no. baru: CC201 83 27), CC201 127R (no. baru: CC201 83 47R)
YogyakartaCC201 30 (no. baru: CC201 78 02), CC201 31 (no. baru: CC201 78 03), CC201 34 (no. baru: CC201 78 04), CC201 36 (no. baru: CC201 78 05), CC201 40 (no. baru: CC201 83 02), CC201 41 (no. baru: CC201 83 03), CC201 42 (no. baru: CC201 83 04), CC201 43 (no. baru: CC201 83 05), CC201 44 (no. baru: CC201 83 06), CC201 45 (no. baru: CC201 83 07), CC201 46 (no. baru: CC201 83 08), dan CC201 47 (no. baru: CC201 83 09)
Sidotopo (Surabaya)CC201 01R (no. baru: CC201 77 01R), CC201 02 (nomor baru: CC201 77 02), CC201 04 (no. baru: CC201 77 03), CC201 07 (no. baru: CC201 77 05), CC201 08 (no. baru: CC201 77 06), CC201 09 (no. baru: CC201 77 07), CC201 13 (no. baru: CC201 77 09), CC201 14R (no. baru: CC201 77 10), CC201 15 (no. baru: CC201 77 11), CC201 17 (no. baru: CC201 77 12), CC201 18R (no. baru: CC201 77 13), CC201 19 (no. baru: CC201 77 14), CC201 20 (no. baru: CC201 77 15), CC201 21 (no. baru: CC201 77 16), CC201 81R (no. baru: CC201 89 09), CC201 126R (no. baru: CC201 99 01), CC201 129R (no. baru: CC201 83 48), CC201 130R (no. baru: CC201 83 49), CC201 134R (no. baru: CC201 83 53), CC201 135R (no. baru: CC201 83 54)
JemberCC201 91 (no. baru: CC201 92 01), CC201 92 (no. baru: CC201 92 02), dan CC201 101 (no. baru CC201 92 11).
Kertapati, PalembangCC201 48 (no. baru: CC201 83 10), CC201 84R (no. baru: CC201 89 12), CC201 86R (no. baru: CC201 89 13), CC201 87R (no. baru: CC201 89 14R), CC201 88R (no. baru: CC201 89 15), CC201 89R (no. baru: CC201 89 16), CC201 90R (no. baru: CC201 89 17R), CC201 111R (no. baru: CC201 93 01R), CC201 112R (no. baru CC201 93 02R), CC201 113R (no. baru: CC 201 83 35), CC201 114R (no. baru: CC201 83 36), CC201 115R (no. baru: CC201 83 37), CC201 116R (no. baru: CC201 83 38), CC201 117R (no. baru: CC201 83 39), CC201 118R (no. baru: CC201 83 40), CC201 119R (no. baru: CC201 83 41), CC201 122R (no. baru: CC201 83 43), CC201 123R (no. baru: CC201 83 44), CC201 124R (no. baru: CC201 83 45), CC201 125R (no. baru: CC201 83 46), CC201 128R (no. baru: CC201 99 02), CC201 131R (no. baru: CC201 83 50), CC201 133R (no. baru: CC201 83 52), CC201 138R (no. baru: CC201 04 01), CC201 139R (no. baru: CC201 04 02), CC201 140R (no. baru: CC201 04 03), dan CC201 141R (no. baru: CC201 04 04)
Tanjungkarang, LampungCC201 120R (no. baru: CC201 83 42R), CC201 132R (no. baru: CC201 83 51), CC 201 136R (no. baru: CC 201 83 55), dan CC201 137R (no. baru: CC201 83 56).
MedanCC201 05 (no. baru: CC201 77 04), CC201 10 (no. baru: CC201 77 08), CC201 50 (no. baru: CC201 83 12), CC201 66 (no. baru: CC201 83 28), CC201 70 (no. baru: CC201 83 32), CC201 76R (no. baru: CC201 89 04), CC201 82 (no. baru: CC201 89 10), dan CC201 96 (no. baru: CC201 92 06).
Keterangan:
  • Semua lokomotif CC201 kecuali yang berada di Sumatera Selatan, Lampung, dan 1 unit di pulau Jawa ( CC201 129R) sudah menggunakan livery terbaru PT KAI. Untuk lokomotif yang berada di Sumatera Selatan, Lampung, dan 2 unit CC201 seperti yang disebutkan di atas juga sudah menggunakan logo baru PT KAI, namun masih mempertahankan livery merah-biru Perumka. 5 lokomotif mutasi dari Sumatera ke Jawa (CC201 101, CC201 102, CC201 130R, CC201 134R, dan CC201 135R) yang sebelumnya menggunakan livery merah-biru Perumka kini sudah menggunakan livery terbaru PT KAI.
  • Semua lokomotif CC201 yang berada di Dipo Lokomotif Kertapati juga menggunakan penomoran baru di bagian cowhangernya,menggantikan penomoran lama.
  • Semua lokomotif CC201 telah menggunakan penomoran terbaru berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI No. KM 45 tahun 2010.
  • Lokomotif CC201 telah dipasangi teralis besi berbentuk kotak-kotak pada bagian kaca depan dan samping kabin masinisnya.
  • Tahun ini diadakan mutasi 10 lokomotif CC201 dari Jawa ke Sumatera, dengan peruntukan 5 unit untuk dipo Kertapati dan 5 unit untuk dipo Medan.
 3.Lokomotif hasil Rehab,Bentuknya unik,Misterius,dan Tidak Beroperasi 

 a.Hasil Rehab BB203 


Lokomotif CC201 ini merupakan hasil dari rehab BB203. Lokomotif BB203 memiliki kesamaan dengan loko CC201 hanya saja susunan rodanya,jika CC201 setiap bogienya memiliki 3 gandar penggerak maka BB203 memiliki susunan roda (A1A)(A1A) yaitu dimana setiap bogienya juga memiliki 3 gandar tetapi hanya 2 gandar yang digunakan sebagai gandar penggerak.Jika CC201 memiliki 6 motor traksi maka BB203 hanya memiliki 4 motor traksi. Rehab ini sudah dilakukan sejak tahun 1989 dan menyisakan 5 lokomotif BB203 asli. Untuk mengetahui bahwa CC201 tersebut hasil Rehab maka di belakang kode lokomotif di beri kode 'R' contoh : CC20174R Pengecualian bagi CC201 dengan kode R nomor di bawah 70 karena Kode tersebut menandakan bahwa Lokomotif tersebut telah dilakukan Overhaul agar lokomotif tersebut dapat bertahan bertahun-tahun kemudian. 

b.Lokomotif Donal Bebek (Ducky Locomotive) 




 
 Jika anda railfans pasti sudah pernah dengar 'Ducky Locomotive' kan? Yap,betul CC201 56 lah si 'Ducky' tersebut.Lokomotif ini dulunya normal layaknya CC201 yang lain,Namun karena pernah menabrak stoomwalls dan rusak parah,maka Balai Yasa pengok menyiasatinya dengan membuang satu meja layanan sehingga kabin masinis menjadi lebih luas,kaca depan harus diturunkan dan kotak pasir pun di pendekkan,sehingga mirip dengan wajah Donald Bebek.Sebelumnya CC201 47 milik dipo YK juga memiliki lokomotif seperti itu. Namun setelah mendapat PA (Pemeliharaan Akhir) Kedua loko tersebut kembali bentuknya seperti semula. 

c.Lokomotif CC201 Divre III Sumatera Selatan  




 CC201 di Divre III Sumsel memiliki kabin yang mirip dengan CC203 (Wide Cab)
Lokomotif CC201 yang memiliki bentuk yang mirip dengan CC203 tersebut adalah: CC201 86R,CC201 111R,CC201 120R,CC201 129R,CC201 130R,CC201 137R. 

d.Lokomotif CC201 yang Misterius  




 Pernah dengar Loko misterius?? CC201 45 lah jawabannya. Semenjak dibeli dari GE Amerika banyak kejadian aneh yang menimpa lokomotif ini.Lokomotif ini Hampir selalu megalami tabrakan.Padahal dalam hasil tesnya tidak ada problem. Lalu loko ini dites di Halaman depan BY Pengok Yogyakarta, Lokomotif tersebut dipacu dengan kecepatan tinggi dan direm mendadak namun remnya tidak berfungsi dan menabrak dinding beton. Karena bingung akan keanehan loko ini BY Pengok Yogya memanggil teknisi GE (General Electric,Red),teknisi tersebut menjelaskan bahwa dalam pembuatan loko ini sering terjadi kecelakaan kerja.Akhirnya Teknisi dari BY Pengok melakukan perbaikan,tidak hanya bagian mesinnya saja tapi juga spiritualnya,Para teknisi melakukan Ruwat sesuai adat Jawa yaitu memasang tapal kuda bekas di loko tersebut dan memberikan beberapa gram emas dan nikel sehingga bemper loko tersebut terlihat mengkilat.Anehnya sejak di lakukan ruwat tersebut tak pernah lagi terjadi kecelakaan pada Loko tersebut.Untuk mengenali Loko CC201 45,mudah saja dilihat dari bempernya yang mengkilat.Wah ada-ada saja yah !

 e.Lokomotif CC201 rusak dan tak beroperasi




 CC201 35 dan CC201 33 merupakan lokomotif CC201 yang tak dapat kita nikmati lagi keberadaanya karena sudah rusak parah dan menjadi besi kiloan.Kedua Lokomotif tersebut rusak setelah terjadi tabrakan di Kebasen dan sangat teramat parah.Sampai-sampai 'Dokter' BY pengok angkat tangan dan tak mampu memperbaikinya. Komponen kedua lokomotif tersebut yang masih berfungsi di 'Kanibal' ke temannya yang membutuhkan.Tamat sudah pengabdian kedua lokomotif tersebut.

 4.Spesifikasi CC201 
 A.Dimensi Lebar Sepur (Track Gauge) 1067 mm
 Panjang Body 14143 mm 
Jarak antara alat perangkai 15214 mm 
Tinggi Maksimum 3636 mm 
Jarak Gandar 3304 mm
 Jarak antar pivot 7680 mm
 Diameter roda penggerak 914 mm 
Diameter Roda Idle - 
Tinggi alat perangkai 770 mm

 B. Berat 
 Berat kosong 78 ton
 Berat siap 84 ton
 Berat Adhesi 84 ton 

 C. Motor Diesel 
 Tipe GE 7FDL-8 
Jenis 4 langkah,Turbocharger
 Daya mesin 1950 HP 
Daya generator/converter 1825 HP 

D. Motor Traksi/Converter 
 Jumlah motor Traksi 6 buah 
Tipe motor GE 761 ,Arus searah (DC-DC) 
Gear Ratio 90:21
 Tipe Generator GT 581

E. Kinerja
 Kecepatan maksimum 120 Km/h 
Gaya Tarik maksimum(adhesi) 17640 kgf 
Kecepatan minimum kontinu 24 km/h 
Jari Jari lengkung terkecil 56.7 m

 F. Kapasitas
 Bahan Bakar HSD (High Speed Diesel) 3028 liter 
Minyak Pelumas 984 liter 
Air pendingin 684 liter

 G. Lain-Lain 
 Tipe rem Udara tekan,dinamik,parkir 
Tipe Kompresor Gardner denver WBO